Rabu, 20 Maret 2019

muhamad alsan


ALGORITMA SEAL PADA KEAMANAN DATA
Masalah keamanan dan kerahasiaan merupakan salah satu aspek penting dari suatu pesan, data, atau informasi. Hal ini sangat terkait dengan betapa pentingnya pesan, data, atau informasi tersebut dikirim dan diterima oleh pihak atau orang yang berkepentingan, apakah pesan, data, atau informasi masih authentic.
Pesan, data, atau informasi akan tidak berguna lagi apabila di tengah jalan informasi itu disadap atau dibajak oleh orang yang tidak berhak atau berkepentingan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu dalam menjaga keamanan maupun kerahasiaan suatu data.
Kriptografi merupakan salah satu metode pengamanan data yang dapat digunakan untuk menjaga keamanan maupun kerahasiaan dari suatu data. Dari permasalah ini akan mengimplementasikan algoritma kriptografi SEAL dalam menjaga kerahasiaan dan keamanan data dengan melalui proses enkripsi dan deskripsi, sehingga orang yang tidak berhak tidak dapat membaca informasi yang ada didalam data tersebut.
Kata Kunci : Kriptografi, Enkripsi, Stream Chiper, SEAL
Pendahuluan Arus informasi yang semakin marak untuk menggunakan media digital, dalam bentuk file memungkinkan orang lain untuk bisa membuka data yang bukan haknya. Rahasia perusahaan, data-data penting menjadi sangat berarti untuk dilakukan proses enkripsi. Hal ini sangat membantu bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan data untuk melindungi datanya dari orang pihak-pihak lain.. Pada kenyataannya ada banyak sekali tipe data yang dapat di-enkripsi, salah satu diantaranya adalah data teks. Saat ini sudah ada beberapa algoritma untuk menjaga keamanan data teks, seperti DES, AES (Rijndael), Blowfish, TEA, XOR256 Block, XOR256 Stream dan SEAL. Masing-masing algoritma memiliki kelebihan yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini
 algoritma SEAL untuk pengamanan data file teks. Algoritma Seal merupakan salah satu algoritma kriptografi untuk mengamankan data. Oleh sebab itu, perlu dibangun sebuah sistem untuk mengaplikasikan algoritma SEAL dengan melibatkan proses enkripsi dan dekripsi sehingga dapat dianalisis lebih dalam mengenai struktur chiper dan cara kerja algoritma kriptografi SEAL dengan beberapa pengujian sehingga dapat dilakukan analisa terhadap perubahan hasil keluaran (output) yang terjadi jika terjadi perubahan pada masukan (input) sehingga dapat diketahui seberapa baik proses enkripsi dengan algoritma kriptografi SEAL dalam memproteksi data. 2.
Kriptografi Secara etimologi (ilmu asal usul kata), kata kriptografi berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Yunani yaitu kriptos dan graphia. Kata kriptos digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang disembunyikan, rahasia atau misterius. Sedangkan kata graphia berarti tulisan. Kriptografi adalah seni dan ilmu dalam mengamankan pesan. Dalam dunia kriptografi, pesan disebut plaintext atau cleartext. Proses untuk menyamarkan pesan dengan cara sedemikian rupa untuk menyembunyikan isi aslinya disebut enkripsi. Pesan yang telah dienkripsi disebut ciphertext. Proses pengembalian sebuah ciphertext ke plaintext disebut dekripsi. Gambar 1. Konsep Dasar dari Enkripsi dan Dekripsi 2.2 Stream Chiper Stream cipher adalah suatu algoritma simetrik enkripsi yang sangat penting. Algoritma ini bekerja dengan cara mengenkrip karakter demi karakter (biasanya digit binary) dari plaintext. Stream cipher jauh lebih cepat dibandingkan dengan algoritma block cipher. Algoritma ini secara umum digunakan untuk mengenkrip plaintext yang kecil biasanya dalam ukuran bit. Suatu stream cipher menghasilkan apa yang disebut suatu keystream (suatu barisan bit yang digunakan sebagai kunci) untuk menghasilkan pseudo-random sequence yang diinisialisasikan dengan menggunakan kunci rahasia yang kemudian dilakukan operasi XOR dengan plaintext untuk menghasilkan ciphertext.
Algoritma SEAL, SEAL merupakan singkatan dari Software Encryption Algorithm, yang merupakan salah satu algoritma enkripsi stream chiper yang dibuat oleh Rogaway dan Coppersmith dan dipatenkan oleh perusahaan IBM pada tahun SEAL digunakan secara luas pada beberapa aplikasi dan umumnya dinyatakan sangat aman. Sampai saat ini belum diketahui siapa yang dapat memecahkan/membongkarnya. Gambar 2. Diagram Blok proses enkripsi dalam metode SEAL a. Cara Kerja Enkripsi SEAL Untuk proses enkripsi komputer mengambil data dari file ciphertext dan password. Ciphertext dan password diubah ke dalam bentuk byte. Password yang berupa kumpulan byte merupakan input untuk diproses ke dalam algoritma SHA (Secure Hash Algorithm). Hasil dari SHA kemudian dimasukkan kembali ke dalam algoritma SHA
dimodifikasi sehingga terbentuk tabel T, S, R. Pada iterasi pertama ciphertext byte dilakukan operasi XOR dengan tabel S, sehingga diperoleh output a,b,c,d. Kemudian masing-masing output tersebut dilakukan proses XOR dengan tabel T, dan yang terakhir dilakukan operasi XOR dengan tabel R. Setelah iterasi terakhir output a,b,c,d ditambahkan menjadi satu dan hasil penambahan tersebut disimpan ke dalam output. Gambar 2 menunjukkan alur kerja proses enkripsi dengan algoritma SEAL. Gambar 3. Diagram Blok Proses dekripsi dalam metode SEAL b. Cara Kerja Deskripsi SEAL Untuk proses deskripsi SEAL pada umunya hampir sama pada proses enkripsi SEAL. Komputer mengambil data dari file ciphertext dan password. Ciphertext dan password diubah ke dalam bentuk byte. Password yang berupa kumpulan byte merupakan input untuk diproses ke dalam algoritma SHA (Secure Hash Algorithm). Hasil dari SHA kemudian dimasukkan kembali ke dalam algoritma SHA yang telah dimodifikasi sehingga terbentuk tabel T, S, R. Pada iterasi pertama ciphertext byte dixorkan dengan tabel S,
diperoleh a,b,c,d. Kemudian masing-masing output tersebut dixorkan dengan tabel T, dan yang terakhir xor dengan tabel R. Setelah iterasi terakhir output a,b,c,d diadd menjadi satu dan hasil add tersebut disimpan ke dalam output. Gambar 3 menujukkan proses dekompresi algoritma SEAL. 3. Implementasi dan Pembahasan Gambar 4. merupakan tampilan dari form utama dalam program yang dibuat. Yang digunakan untuk proses enkripsi maupun deskripsi.tampilan utama ini dibuat sesederhana mungkin, namun dapat berfungsi sesuai dengan hal yang diharapkan, dalam tampilan menu utama tersebut terdapat beberapa bagian masukan dan tombol yang digunakan dalam proses enkripsi dan deskripsi. Gambar 4. Tampiln Menu Utama Sistem Seperti misalnya tempat untuk memasukkan data yang akan di proses baik yang akan dienkripsi maupun dideskripsi, ada juga inputan untuk mencatat password yang digunakan dimana password disini harus sama antara password yang digunakan untuk proses enkripsi dengan password yang digukana untuk proses deskripsi, kemudian ada 2 tombol yang digunakan untuk proses ekripsi dan deskripsi.