ALGORITMA
SEAL PADA KEAMANAN DATA
Masalah
keamanan dan kerahasiaan merupakan salah satu aspek penting dari suatu pesan,
data, atau informasi. Hal ini sangat terkait dengan betapa pentingnya pesan,
data, atau informasi tersebut dikirim dan diterima oleh pihak atau orang yang
berkepentingan, apakah pesan, data, atau informasi masih authentic.
Pesan,
data, atau informasi akan tidak berguna lagi apabila di tengah jalan informasi
itu disadap atau dibajak oleh orang yang tidak berhak atau berkepentingan. Oleh
karena itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu dalam menjaga keamanan
maupun kerahasiaan suatu data.
Kriptografi
merupakan salah satu metode pengamanan data yang dapat digunakan untuk menjaga
keamanan maupun kerahasiaan dari suatu data. Dari permasalah ini akan mengimplementasikan
algoritma kriptografi SEAL dalam menjaga kerahasiaan dan keamanan data dengan
melalui proses enkripsi dan deskripsi, sehingga orang yang tidak berhak tidak
dapat membaca informasi yang ada didalam data tersebut.
Kata
Kunci : Kriptografi, Enkripsi, Stream Chiper, SEAL
Pendahuluan
Arus informasi yang semakin marak untuk menggunakan media digital, dalam bentuk
file memungkinkan orang lain untuk bisa membuka data yang bukan haknya. Rahasia
perusahaan, data-data penting menjadi sangat berarti untuk dilakukan proses
enkripsi. Hal ini sangat membantu bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan
data untuk melindungi datanya dari orang pihak-pihak lain.. Pada kenyataannya
ada banyak sekali tipe data yang dapat di-enkripsi, salah satu diantaranya
adalah data teks. Saat ini sudah ada beberapa algoritma untuk menjaga keamanan
data teks, seperti DES, AES (Rijndael), Blowfish, TEA, XOR256 Block, XOR256
Stream dan SEAL. Masing-masing algoritma memiliki kelebihan yang berbeda-beda.
Dalam penelitian ini
algoritma
SEAL untuk pengamanan data file teks. Algoritma Seal merupakan salah satu
algoritma kriptografi untuk mengamankan data. Oleh sebab itu, perlu dibangun
sebuah sistem untuk mengaplikasikan algoritma SEAL dengan melibatkan proses
enkripsi dan dekripsi sehingga dapat dianalisis lebih dalam mengenai struktur
chiper dan cara kerja algoritma kriptografi SEAL dengan beberapa pengujian
sehingga dapat dilakukan analisa terhadap perubahan hasil keluaran (output)
yang terjadi jika terjadi perubahan pada masukan (input) sehingga dapat
diketahui seberapa baik proses enkripsi dengan algoritma kriptografi SEAL dalam
memproteksi data. 2.
Kriptografi
Secara etimologi (ilmu asal usul kata), kata kriptografi berasal dari gabungan
dua kata dalam bahasa Yunani yaitu kriptos dan graphia. Kata kriptos digunakan
untuk mendeskripsikan sesuatu yang disembunyikan, rahasia atau misterius.
Sedangkan kata graphia berarti tulisan. Kriptografi adalah seni dan ilmu dalam
mengamankan pesan. Dalam dunia kriptografi, pesan disebut plaintext atau
cleartext. Proses untuk menyamarkan pesan dengan cara sedemikian rupa untuk
menyembunyikan isi aslinya disebut enkripsi. Pesan yang telah dienkripsi
disebut ciphertext. Proses pengembalian sebuah ciphertext ke plaintext disebut
dekripsi. Gambar 1. Konsep Dasar dari Enkripsi dan Dekripsi 2.2 Stream Chiper
Stream cipher adalah suatu algoritma simetrik enkripsi yang sangat penting.
Algoritma ini bekerja dengan cara mengenkrip karakter demi karakter (biasanya
digit binary) dari plaintext. Stream cipher jauh lebih cepat dibandingkan
dengan algoritma block cipher. Algoritma ini secara umum digunakan untuk
mengenkrip plaintext yang kecil biasanya dalam ukuran bit. Suatu stream cipher
menghasilkan apa yang disebut suatu keystream (suatu barisan bit yang digunakan
sebagai kunci) untuk menghasilkan pseudo-random sequence yang diinisialisasikan
dengan menggunakan kunci rahasia yang kemudian dilakukan operasi XOR dengan
plaintext untuk menghasilkan ciphertext.
Algoritma
SEAL, SEAL merupakan singkatan dari Software Encryption Algorithm, yang
merupakan salah satu algoritma enkripsi stream chiper yang dibuat oleh Rogaway
dan Coppersmith dan dipatenkan oleh perusahaan IBM pada tahun SEAL digunakan
secara luas pada beberapa aplikasi dan umumnya dinyatakan sangat aman. Sampai
saat ini belum diketahui siapa yang dapat memecahkan/membongkarnya. Gambar 2.
Diagram Blok proses enkripsi dalam metode SEAL a. Cara Kerja Enkripsi SEAL
Untuk proses enkripsi komputer mengambil data dari file ciphertext dan
password. Ciphertext dan password diubah ke dalam bentuk byte. Password yang
berupa kumpulan byte merupakan input untuk diproses ke dalam algoritma SHA
(Secure Hash Algorithm). Hasil dari SHA kemudian dimasukkan kembali ke dalam
algoritma SHA
dimodifikasi
sehingga terbentuk tabel T, S, R. Pada iterasi pertama ciphertext byte
dilakukan operasi XOR dengan tabel S, sehingga diperoleh output a,b,c,d.
Kemudian masing-masing output tersebut dilakukan proses XOR dengan tabel T, dan
yang terakhir dilakukan operasi XOR dengan tabel R. Setelah iterasi terakhir
output a,b,c,d ditambahkan menjadi satu dan hasil penambahan tersebut disimpan
ke dalam output. Gambar 2 menunjukkan alur kerja proses enkripsi dengan
algoritma SEAL. Gambar 3. Diagram Blok Proses dekripsi dalam metode SEAL b.
Cara Kerja Deskripsi SEAL Untuk proses deskripsi SEAL pada umunya hampir sama
pada proses enkripsi SEAL. Komputer mengambil data dari file ciphertext dan
password. Ciphertext dan password diubah ke dalam bentuk byte. Password yang
berupa kumpulan byte merupakan input untuk diproses ke dalam algoritma SHA
(Secure Hash Algorithm). Hasil dari SHA kemudian dimasukkan kembali ke dalam
algoritma SHA yang telah dimodifikasi sehingga terbentuk tabel T, S, R. Pada
iterasi pertama ciphertext byte dixorkan dengan tabel S,
diperoleh
a,b,c,d. Kemudian masing-masing output tersebut dixorkan dengan tabel T, dan
yang terakhir xor dengan tabel R. Setelah iterasi terakhir output a,b,c,d diadd
menjadi satu dan hasil add tersebut disimpan ke dalam output. Gambar 3
menujukkan proses dekompresi algoritma SEAL. 3. Implementasi dan Pembahasan
Gambar 4. merupakan tampilan dari form utama dalam program yang dibuat. Yang
digunakan untuk proses enkripsi maupun deskripsi.tampilan utama ini dibuat
sesederhana mungkin, namun dapat berfungsi sesuai dengan hal yang diharapkan, dalam
tampilan menu utama tersebut terdapat beberapa bagian masukan dan tombol yang
digunakan dalam proses enkripsi dan deskripsi. Gambar 4. Tampiln Menu Utama Sistem
Seperti misalnya tempat untuk memasukkan data yang akan di proses baik yang
akan dienkripsi maupun dideskripsi, ada juga inputan untuk mencatat password
yang digunakan dimana password disini harus sama antara password yang digunakan
untuk proses enkripsi dengan password yang digukana untuk proses deskripsi,
kemudian ada 2 tombol yang digunakan untuk proses ekripsi dan deskripsi.